
di jejaring sosial, televisi, dan media lain, manusia seakan berlomba menyebarkan kebenaran meskipun akhirnya kita semua akan tau kalau itu semua hanya kebohongan belaka. Manusia sok kuat itu selalu berusaha terlihat tetap logis dan kuat padahal kenyataan menampar dan menginjaknya hingga sangat hina saat itu.
fakta menyebutkan bahwa saya masih bodoh, saya masih menutup otak dan perasaan rapat-rapat dari informasi yang berdatangan (mungkin kalo duit yg datang, otak dan perasaan saya akan terbuka lebar, begitu pun dompet saya). dari sekian persen orang yang haus kenenaran itu, ketika mendapatkan kebenaran yang ia cari selama ini, mereka memilih untuk pergi dan menutup diri dari si pemberi kebenaran itu. mengapa? karena mungkin kebenaran itu terlalu pahit bagi mereka, mereka terlanjur senang dan bahagia dengan kebohongan yang mereka rasakan jauh sebelum kebenaran menuntut pintu hati dan pikiran mereka.
selain yang menjauh dari kenyataan, ada juga yang memilih membunuh kenyataan itu dengan cara membuat kenyataan sendiri. ya, otak manusia yang begitu hebat bisa membuat suatu hal imajiner menjadi begitu nyata hingga kita lupa bahwa hal tersebut adalah imajiner atau tidak nyata. semua telah dirancang dalah sistem pertahanan diri manusia, manusia tinggal memilih untuk mengaktifkan salah satu atau beberapa dari sekian sistem yang mereka miliki ketika mereka merasa bahwa ancaman dari kebenaran begitu besar dan kuat sehingga mereka tidak sanggup untuk sekedar berkenalan sejenak dengan kebenaran itu.
sebenarnya apa yang mereka inginkan dari kebenaran itu sehingga mereka mampu mengendalikan dari kebenaran itu sendiri? kebohongan itu neraka rasa surga sedangkan kebenaran itu jalur neraka menuju surga.
kebenaran itu gak akan pernah ada tanpa kebohongan, begitu pun sebaliknya. mereka sepasang namun tak pernah bersama karena semua datang ketika yang lain pergi. mereka tidak saling melengkapi, hanya saling mengisi setiap pilihan yang kita miliki. seperti halnya baik dan buruk yang berdapingan tapi tidak pernah bersama, kebenaran dan kebohongan itu sendiri membuat manusia semakin berkembang dan berevolusi menjadi manusia yang lebih sempurna. tidak memperburuk satu sis tapi hanya memanfaatkan sisi yang ada. manusia tidak akan berhenti mencari kebenaran untuk membangun atau bahkan menjatuhkan kebohongan atau untuk membuang kebenaran lama yang telah mereka dapatkan.
0 komentar:
Posting Komentar