Tidak sedikit yang mengeluh bagaimana cinta membuat individu muda merasa tidak berharga dan tidak berdaya. Tidak sedikit juga di antara mereka yang merasa kalo terlalu melankolis itu (apalagi gara-gara cinta) adalah suatu hal yang memalukan. Dari kasus ini timbul pertanyaan dalam benak saya, "SIAPA YANG BILANG BEGITU?"
Sakit hati itu tidak mengenal usia. cinta ditolak, kasih tak sampai, diam melongo berusaha mengikhlaskan dia dengan yang lain tanpa tahu perasaan orang itu yang sebenarnya ke kita karena kita gak mau nyatain perasaan kita. Ada yang menarik dari hal ini, ketika cinta ditolak, kita dibuat benar-benar malu dan harga diri kita anjlok padahal sebenarnya TIDAK SEPARAH ITU. kita juga harus menghargai mereka yang berhasil kita bikin bingung bukan kepalang karena kalimat, "aku suka kamu" atau "aku cinta kamu". sebagai individu yang tidak terlatih untuk dihormati, dihargai, dan dicintai orang lain, kalimat sakral "aku suka kamu" dan "aku cinta kamu" itu benar-benar membuat kita bingung bukan main. Lalu sosial bertindak sebagai penindas bagi mereka yang tidak berhasil mengambil alih hati yang terkasih. kita terbiasa dimaki karena kita dianggap gagal bila kita memberanikan diri untuk menyatakan perasaan kita kepada yang terkasih. kita dituntut untuk bermain sihir dengan orang lain mulai dari tetap diam menyimpan harap untuk dihubungi lebih dahulu hingga menahan air mata ketika yang terkasih itu tidak menangkap sinya-sinyal yang kita lontarkan.
Dalam kasus tak sampai, biasanya individu cenderung memilih diam-diam horror mengamati yang terkasih dari kejauhan sambil berharap bahwa ia bisa menjadi yang terkasih juga bagi target, lalu ketika yang target memilih orang lain, individu tersebut merasa gagal dan tersiksa. KAMU TIDAK GAGAL KARENA KAMU BELUM BERTINDAK! kriteria bertindak di sini adalah ketika kita melakukan sesuatu untuk yang terkasih dan ia tahu itu, bukan yang diam-diam creepy macem stalker. stalking itu creepy dan gak keren.
Punya perasaan itu sangat manusiawi, gak masalah sesekali kamu nangis gara-gara kamu merasa tersakiti. gak masalah kamu mendadak emosional. gak masalah kalo kamu ngerasa kangen seseorang atau momen, gak masalah. jangan karena kamu gak mau dicap "lenjeh" lalu kamu sok kuat padahal dalem hati udah tercabik-cabik. Merasa sakit hati dan kehilangan itu manusiawi, kok. Cinta juga gak mengenal gender, laki-laki boleh jatuh cinta dan begitu pun perempuan. brengsek juga gak mengenal gender, jangan karena kamu perempuan terus kamu ngerasa sakit hati itu jatah kamu, no, laki-laki juga punya perasaan. jangan karena kamu laki-laki terus kamu ngerasa friendzone itu jatah kamu, no, perempuan juga bisa kena friendzone.
Satu lagi, MOVE ON ITU NYATA ADANYA. ya, semua gak akan sama kayak semua tapi gak sama itu bukan berarti memburuk kan? bisa aja membaik, kan? dan please, kalo kamu abis nolak orang, percayalah dia bisa move on dari kamu, so, kamu gak usah sok menjauh takut dia gak bisa move on, dia baik-baik aja.
Punya perasaan itu sangat manusiawi, gak masalah sesekali kamu nangis gara-gara kamu merasa tersakiti. gak masalah kamu mendadak emosional. gak masalah kalo kamu ngerasa kangen seseorang atau momen, gak masalah. jangan karena kamu gak mau dicap "lenjeh" lalu kamu sok kuat padahal dalem hati udah tercabik-cabik. Merasa sakit hati dan kehilangan itu manusiawi, kok. Cinta juga gak mengenal gender, laki-laki boleh jatuh cinta dan begitu pun perempuan. brengsek juga gak mengenal gender, jangan karena kamu perempuan terus kamu ngerasa sakit hati itu jatah kamu, no, laki-laki juga punya perasaan. jangan karena kamu laki-laki terus kamu ngerasa friendzone itu jatah kamu, no, perempuan juga bisa kena friendzone.
Satu lagi, MOVE ON ITU NYATA ADANYA. ya, semua gak akan sama kayak semua tapi gak sama itu bukan berarti memburuk kan? bisa aja membaik, kan? dan please, kalo kamu abis nolak orang, percayalah dia bisa move on dari kamu, so, kamu gak usah sok menjauh takut dia gak bisa move on, dia baik-baik aja.